TRIGGER CASE

COMING SOON,..

Rabu, 02 September 2009

AKSI NASIONAL 18 AGUSTUS 2009 (A ROAD TO REGISTER NURSE)


Pagi-pagi kira-kira jam 6 kurang kami sampai di Jakarta dan sudah dekat dengan gedung DPR. Karena waktu itu proses komunikasi antara PHN ilmiki dan kami mengalami kesulitan. Akhirnya yang pada rencana awalnya kami akan berkumpul briefing bersama yang lainnya di UMJ tidak jadi dikarenakan waktu itu hari sudah menjelang siang dan diakibatkan juga bis kami hampir nyasar masuk ke dalam gedung DPR. Akhirnya diputuskan kami menunggu di Gelora Bung Karno rencana awalnya kami sambil menunggu konsumsi. Akan tetapi konsumsi tidak kunjung datang sampai akhirnya kami dapat kabar kira-kira jam 8 an kalau teman-teman yang lain sudah berkumpul di depan gedung DPR. Kami pun tanpa makan pagi dahulu langsung menuju depan gedung DPR.
Disana kami langsung melakukan orasi mensukseskan RUU Keperawatan. Suasana disana sangat ramai sekali. Ketika datang disana semua langsung dibariskan. Buat para lelaki yang gagah berani berbaris di depan jadi “bungker” untuk melindungi teman-teman keperawatan lain yang kebanyakan wanita. Disana kami berorasi dari tiap-tiap perwakilan wilayah. Salah satu hal yang menarik yaitu pada saat bungker disana diinstruksikan untuk push up. Bagi orang yang baru mengikuti kegiatan seperti ini pasti bertanya-tanya apa esensinya kami disuruh push up?! Ternyata itu tujuannya dimaksudkan untuk menimbulkan anggapan bahwa kami menghirmati bapak-bapak polisi di depan yang membarikade kami. Kami menunjukan kalau aksi kami ini merupakan aksi simpatis, bukan anarkis. Kira-kira jam 11 siang terdpat perbincangan antara korlap dari ilmiki dengan komandan polisi yang bertanggung jawab waktu itu. Perwakilan dari pihak polisi membisikan kepada korlap ilmiki bahwa jika massa kami tidak ditarik maka kami akan dibubarkan secara paksa oleh pihak kepolisian dikarenakan presiden akan datang. Maka kamipun tidak bisa berbuat apa-apa. Kami langsung bubar kira-kira jam 11. Padahal dalam rencana aksi kami akan mengadakan pertunjukan theatrical di dalam pelataran DPR.
Jam 11 kami bersiap- siap berangkat ke UI. Singkat cerita kami sampai di UI. Jam 2 nya kami melakukan audiensi dengan ketua dari PPNI yaitu Ibu Prof. Achir Yani S. Hamid, M.N., D.N.Sc. disana kami diberi penjelasan tentang sudah sejauh mana progres report RUU Keperawatan sekarang.
Beginilah hasil sepenangkapan kami.,.
Terdapat beberapa pertanyaan disana diantaranya mengapa mogok nasional yang rencana dilaksanakan kira-kira bulan mei dibatalkan. Trus sudah sejauh mana progress report RUU Keperawatan. Terdapat beberapa prasangka dalam pandangan mahasiswa kalau dibatalkannya mogok nasional tersebut dikarenakan terdapat surat edaran dari DEPKES yang isinya akan memberikan sanksi profesi maupun administrasi kepada siapa saja yang bekerja sebagai PNS.kemarin sudah ada klarifikasi dari ketua PPNI bahwa alas an dibatalkannya mogok nasional karena sudah ada kemajuan yang berarti dari RUU Keperawatan. Kira-kira beberapa bulan sebelum paripurna DPR Ibu Prof. Achir Yani S. Hamid melakukan pertemuan dengan Bpk.Mensesneg Hatta Rajasa yang ditujukan untuk mendapatkan support dari pemerintah yang diakarenakan terlalu lamanya proses lewat DPR. Akhirnya didapatkan support dari bapak Hatta Rajasa. Sampai akhir bulan agustus kemarin masih belum ada kemajuan yang signifikan dari RUU Keperawatan. Akhirnya ILMIKI melakukan RAKERNAS V ILMIKI (12-16 Juli 2009 di Yogyakarta) tentang ―Kesepakatan Gerak Nasional Mahasiswa Keperawatan Suksesi RUU Keperawatan yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa keperawatan se-Indonesia dengan mengadakan pergerakan suksesi RUU Keperawatan dengan puncak kegiatan berupa Aksi Nasional. Aksi ini menjadi demikian penting setelah melihat urgensi RUU Keperawatan untuk segera terealisasi, AFTA 2010 yang tinggal beberapa bulan lagi serta kilas balik perjuangan RUU Keperawatan yang telah dilakukan dengan segenap hati, jiwa, tenaga, pikiran, waktu, dan materi. Dengan adanya AKSI NASIONAL ini diharapkan mampu memberikan daya ungkit tinggi kepada Pemerintah dan DPR RI dalam mengesahkan RUU Keperawatan tahun 2009 sesuai janji yang telah diberikan. Alhasil dari rakernas tersebut yaitu AKSI NASIONAL RUU KEPERAWATAN DENGAN TEMA “MAHASISWA BERAKSI, UU TEREALISASI, TAHUN INI HARGA MATI” pada tanggal 18 agustus 2009.
Dari info yang kami dapatkan dari Ibu Prof. Achir Yani S. Hamid bahwa hasil yang signifikan dari aksi kemarin yaitu mensesneg mendapat teguran dari bapak presiden RI bahwa ada apa perawat sampai cape siang-siang gini melakukan aksi. Akhirnya bapak Hatta Rajasa menelpon Ibu Prof. Achir Yani S. Hamid, M.N., D.N.Sc. menanyakan sudah sejauh mana perkembangan RUU Keperawatan. Itulah hasil da l aksi kemarin. Memang kalau difikir merupakan hasil yang masih jauh dari harapan, tetapi ini merupakan langkah berarti bagi penyuksesan RUU Keperawatan. Disana juga dijelaskan jika sampai akhir bulan September pemerintah belum mensahkan RUU Keperawatan maka akan diambil tindakan tegas yaitu dilakukannya mogok nasional yang prosedurnya nanti akan dikirim ke instansi, stake holder, ke seluruh profesi keperawatan se-Indonesia. Begitulah singkat cerita aksi nasional kemarin,.
Bagi kami orang awam yang baru pertama kali mengikuti kegiatan seperti in merupakan pengalaman yang sangat luar biasa. Kami dapat belajar banyak hal disini, kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan semua pihak yang telah membantu kami tersukseskannya kegiatan ini.
Akhir kata dari redaksi mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan kata dan informasi. Untuk lebih lengkapnya laporan kegiatan dari KASTRAD (kajian publik ILMIKI) yang segera akan dipublikasikan.

Redaksi,
Pjs. Menteri Departemen Kajian Publik
Fakultas Keperawatan UNPAD



Agung Try Yuliana Yusup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar